“Tumbuk Batu” Profesi Unik di Kota Tual

0
188

Tual, Malanesianews, – Di sepanjang jalan Tete Pancing sampai SPBU Kota Tual banyak ditemui aktifitas Masyarakat yang memukul batu batu putih yang kemudian ditempatkan pada karung karung yang dipajang di pinggir jalan.

Masyarakat tersebut biasa di sebut “Penumbuk Batu”, aktifitas ini memang terasa asing bila dilihat orang dari luar Kota Tual, biasanya bila bahan matrial dijual oleh kios kios besar, namun disini batu putih diolah oleh perorangan lalu djual dalam takaran karung .

Salah satu yang bisa ditemui adalah Bapak Liken yang sudah menekuni pekerjaan ini dari tahun 80 an, yang terlihat sudah sepuh namun masih tekun menjalani profesi ini.

“Saya sudah tumbuk batu disini dari tahun 80an dari dulunya masih ramai yang mejual sepanjang jalan sampai, mau masuk daerah Ngadi tapi sekarang sudah terpusat di lingkaran SPBU”, Kata Bapak Liken.

Per karung harga batu tersebut bervariasi, untuk batu tumbuk kasar harganya 7000 Rupiah per karung dan batu yang di tumbuk lebih halus harganya 10.000 Rupiah.


“Biasa saya tumbuk batu itu dari pagi sampai sore, batu ambil sendiri di belakang rumah, sehari biasa laku 2 sampai 5 karung, tapi kalau ada proyek besar bisa habis 50 karung satu hari”, Ujar Bapak Liken.

Dalam satu bulan penghasilanya berkisar antara 300 ribu sampai 1 jt rupiah.

“Belakangan ini saya sulit bersaing dengan tempat yang lebih besar dan ramai, karena tempat saya kecil dan semua sudah berpindah ke arah perempatan sana“Tambah Bapak Liken.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here