SCG Sebut Pentingnya Sinergi Antara Sektor Publik dan Swasta Untuk Pastikan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Indonesia

0
76

Jakarta, Malanesianews, – Direktur SCG untuk Pembangunan Berkelanjutan, Nuttavut Intarode, menyampaikan, inisiatif utama pihaknya, yakni pengembangan Kota Rendah Karbon Saraburi, yang melibatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah Thailand dan mitra global.

“Kami telah menyelaraskan strategi industri dengan tujuan nasional, seperti Roadmap Net Zero Cement & Concrete. Salah satu inisiatif kami adalah metode pertanian rendah karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya, dikutip Jumat (27/12/2024)

Komitmen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau inklusif terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor yang diinisiasi dalam SCG ESG Symposium 2024 di Jakarta.

SCG, kata dia, tengah fokus pada tiga proyek strategis untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggaran seperti Kota Rendah Karbon Saraburi di Thailand, pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota cerdas hijau, dan KADIN Net Zero Hub untuk transisi ekonomi rendah karbon di Indonesia.

Di Indonesia, konsep kota hijau juga diterapkan melalui pembangunan IKN dengan target 100 persen net zero emissions pada 2045.

Direktur Investasi dan Kemudahan Berusaha IKN, Lazuardi Nasution, menyatakan, IKN dirancang dengan alokasi 65 persen wilayah untuk hutan tropis dan area hijau.

“Memanfaatkan teknologi rendah karbon seperti transportasi listrik dan pembangkit tenaga surya 50 MW,” tambahnya.

Sementara itu, KADIN Net Zero Hub telah menjadi katalisator bagi perusahaan di Indonesia untuk beradaptasi dengan ekonomi rendah karbon.

Hingga saat ini, lebih dari 80 perusahaan bergabung dalam program tersebut, dengan 40 perusahaan mengikuti pelatihan pengelolaan gas rumah kaca dan enam lainnya berkomitmen pada Science-Based Targets initiatives (SBTi).

Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, menegaskan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan inklusif.

“Melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan manfaat yang merata bagi masyarakat sambil menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Warit.

Menurutnya, peoyek-proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini