Jakarta, Malanesianews, – Di awal tahun 2025, Brasil yang kini tengah jadi Presiden BRICS meresmikan Indonesia menjadi anggotanya pada Senin (6/1/2025). Pemerintah Negeri Samba itu menyebut tawaran Indonesia untuk bergabung BRICS telah disetujui dalam pertemuan puncak di Johannesburg pada tahun 2023. Namun baru diumumkan resmi di awal tahun 2025.
Keinginan Indonesia bergabung BRICS telah disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono, ia menyampaikan keinginan itu pada KTT BRICS di Kazan, Rusia. Menggantikan Prabowo Subianto, Sugiono menjelaskan alasan mengapa Indonesia bergabung dengan BRICS.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya, sebagai utusan khusus Presiden Republik Indonesia, untuk mengumumkan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS dan menjadi anggotanya,” kata Sugiono.
“Dengan demikian, Indonesia akan dapat lebih mendukung upaya BRICS untuk memajukan arah dan kepentingan negara-negara di belahan bumi selatan dan sekaligus memberikan kontribusi bagi pemeliharaan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucapnya lagi.
Apa Itu BRICS?
Mengutip BBC, BRICS adalah organisasi yang dirancang untuk menyatukan negara-negara berkembang paling penting di dunia. Tujuan utamanya untuk menentang kekuatan politik dan ekonomi negara-negara kaya di Amerika dan Eropa.
Organisasi ini dibentuk tahun 2006 oleh empat negara utama yakni Brasil, Rusia, India, dan China. Sehingga awalnya bernama BRIC.
Namun pada tahun 2010, South Africa atau Afrika Selatan bergabung dalam keanggotaan BRIC. Dengan demikian, nama organisasi itu bertambah menjadi BRICS.
Laman resmi BRICS menjelaskan Rusia adalah negara yang memprakarsai kehadiran BRICS. Pada 20 September 2006, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan tingkat menteri luar negeri oleh empat negara pertama BRIC di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
Pertemuan itu menghasilkan keputusan bersama agar keempat negara memperluas kerja sama multilateral. Pertemuan awal itu berlanjut pada 16 Mei 2008 di Rusia yang menghasilkan Komunike Bersama (pengumuman resmi) mencerminkan sikap bersama terhadap isu-isu pembangunan global terkini.
Setahun kemudian, atas inisiatif Rusia tepatnya pada 16 Juni 2009 digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRIC pertama di Yekaterinburg. Para pemimpin BRIC mengeluarkan dokumen resmi pertama.
Dokumen itu menetapkan tujuan BRIC untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara anggota secara bertahap, proaktif, pragmatis, terbuka, dan transparan. Kerja sama negara-negara BRIC tidak hanya berkaitan tentang ekonomi tetapi juga perdamaian dan kesejahteraan.
Pada intinya dokumen itu menguraikan persepsi umum tentang cara-cara untuk mengatasi krisis keuangan dan ekonomi global anggota-anggota BRICS. Hubungan antar anggota BRICS dibangun berdasarkan Piagam PBB.
Sehingga ada prinsip dan norma hukum internasional yang perlu diketahui. Seperti terbuka, pragmatisme, solidaritas, bersifat nonblok, dan netral terhadap pihak ketiga.
Negara Anggota BRICS
BRICS menjadi organisasi yang paling diperhatikan dunia. Karena mencakup negara-negara adikuasa besar seperti China dan Rusia.
Jika digabungkan, ekonomi para negara anggota BRICS bernilai lebih dari $28,5 triliun atau sekitar 28% dari ekonomi global. Setelah Afrika Selatan bergabung pada 2010, BRICS belum menerima anggota baru.
Hingga akhirnya pada 1 Januari 2024, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) resmi jadi anggota BRICS. Argentina juga diundang untuk bergabung, tetapi Presiden Javier Milei keluar dari BRICS pada Desember 2023.