Rawat Potensi Kebudayaan di Kampung Skouw Yambe, Kemendikbud Ristek Hadirkan Sekolah Kearifan Lokal

0
447

Jayapura, Malanesianews,– Dalam rangka merawat dan menggali potensi kebudayaan masyarakat adat di wilayah perbatasan Papua – PNG, Direktorat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbud Ristek hadirkan program sekolah lapang kearifan lokal bagi pemuda adat di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

“Pogram ini kami jalankan dalam rangka membangun gerakkan pemuda adat sebagai upaya percepatan pemajuan kebudayaan secara partisipatif dengan masyarakat adat yang menghuni diwilayah perbatasan RI-PNG,” ujar Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi.

Sjamsyul Hadi menjelaskan, pihaknya telah merekrut 20 orang pemuda dan pemudi adat di Kampung Skouw Yambe untuk mendukung program tersebut.

Harapannya, dengan melibatkan pemuda, mereka bisa menjadi penggerak yang memandu pengembangan potensi budaya lokal di daerah tersebut.

Sebelum menuju kesana, pihaknya akan melatih para pemuda yang telah direkrut agar memahami cara menggali dan mengembangkan potensi budaya.

“Nah saat ini mereka sudah praktek untuk melatih adik-adiknya, misalnya permainan rakyat yang merupakan olahraga tradisional juga cara mengolah makanan sagu dan mendorong UMKM untuk mendapatkan pengetahuanya,” jelas Hadi.

Selain itu, agar gerakan pemuda dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, bisa dibantu dengan Anggaran Dana Desa.

Terlebih lagi sudah ada rencana kegiatan pemuda untuk menggelar lombah praktek kuliner yang bahannya dari Sagu dan kelapa pada tanggal 17 Agustus nenti.

“Sekolah lapangan kearifan lokal ini sudah ada dibebrapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatra. Untuk di wilayah Indonesia Timur itu ada di Papua dan NTT. Fokus kita memang ke lokasi yang ada wilayah adatnya,” ungkapnya.

Sementara Plt Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan, ini merupakan hal positif yang harus didorong untuk diterapkan di kampung-kampung lain di Jayapura.

“Ini suatau hal yang positif dan akan kita dorong supaya bisa diterapkan di Kampung-kampung lainnya di Jayapura. Apalagi Sekolah Lapang Kearifan Lokal adalah platform sebagai upaya percepatan pemajuan kebudayaan secara partisipatif dengan masyarakat adat,” kata Abdul Majid.

(AIS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini