Jakarta, Malanesianews, – Berdasarkan data yang diungkap Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Hendra Yusran Siry, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Indonesia dari setor kelautan dan perikanan mencapai Rp 1,97 triliun selama Januari-Oktober 2024.
Angka tersebut merupakan pencapaian yang tertinggi dalam sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
“Hal ini menunjukkan pengolahan yang semakin baik terhadap sumber daya kelautan dan perikanan sebagai salah satu penopang dari keuangan negara,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Selain itu, masih dalam periode yang sama, produksi perikanan nasional telah mencapai 18,26 juta ton.Menurut dia, capaian tersebut mencerminkan stabilitas yang terus terjaga meskipun kondisi saat ini tengah mendapat tantangan global.
Lalu, dari sisi indeks nilai tukar nelayan, pada periode yang sama mencatatkan sebesar 101,71, sedangkan nilai tukar pembudi daya ikan sebesar 101,96.
Hendra menyebut angka tersebut menunjukkan daya beli pelaku sektor kelautan dan perikanan tetap terjaga di atas indeks 100.
Berikutnya, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk sektor perikanan sebesar 2,25 persen pada triwulan III tahun 2024. Angka ini dinilai sebagai tanda pemulihan yang sangat signifikan dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama pada tahun lalu, yaitu minus 2,68 persen.
Nilai ekspor perikanan Indonesia pun tercatat mencapai 4,81 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, rasio penerimaan ekspor tercatatat sebesar 99,99 persen yang dikatakan Hendra sebagai bentuk tingginya kepercayaan internasional terhadap produk perikanan Indonesia.
“Tentunya kita tetap berkeinginan menjadi kontributor utama dalam pasar dunia,” tutupnya