Beranda Hukum dan Kriminal Polisi Berhasil Tangkap Biang Kerusuhan Di Dogiyai Papua Tengah

Polisi Berhasil Tangkap Biang Kerusuhan Di Dogiyai Papua Tengah

0
Polisi Berhasil Tangkap Biang Kerusuhan Di Dogiyai Papua Tengah

Jakarta, Malanesianews, – Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Dogiyai, Saugas Goo ditangkap Polisi yang merupakn dalang kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah.

“Benar SG ditangkap aparat gabungan saat berada di SPBU Moanemani pagi tadi. Dia merupakan Ketua KNPB yang menjadi otak kerusuhan di Dogiyai,” ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

Kamal mengatakan kini Saugas Goo akan dibawa ke Kabupaten Nabire untuk selanjutnya menjalani sejumlah pemeriksaan atas kejadian di Dogiyai.

“SG selanjutnya akan dimintai keterangan terkait kasus Laka Lantas yang berujung kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11) lalu,” kata Kamal.

Penangkapan ini, kata dia, dilakukan lantaran Saugas Goo diduga menjadi otak dari peristiwa kerusuhan di Dogiyai. Polisi mendapat informasi keberadaannya sehingga langsung ditangkap.

“Setelah mendapat laporan, anggota dipimpin Wakapolres Dogiyai dan tim Satgas Damai Cartenz langsung bergerak dan langsung menangkapnya,” tegasnya.

Lebih lanjut Kamal mengatakan situasi tetap kondusif setelah Saugus Goo ditangkap. Dia mengemukakan polisi berkomitmen untuk menangkap para pelaku kerusuhan sehingga diharapkan seluruh masyarakat untuk ikut mendukung.

“Saat ini SG sudah dibawa ke Nabire untuk dimintai keterangan lebih lanjut, dengan dikawal oleh aparat gabungan Polres Dogiyai dan Satgas Damai Cartenz,” pungkasnya.

Sebelumnya Kerusuhan di Dogiyai mulai terjadi pada Sabtu (12/11). Kerusuhan itu bermula dari insiden seorang balita 5 tahun, Noldi Goo tewas dilindas truk di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, sehingga memicu kemarahan warga dan keluarga korban.

Massa yang marah pertama-tama menyerang sopir truk yang menabrak balita Noldi Goo. Sopir bernama Kevin Mandagi itu dibacok oleh massa.

“Kebiasaan masyarakat di Dogiyai itu langsung main massa. Jadi sopirnya informasinya dibacok,” tutur Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu, Sabtu (12/11).

Beruntung, sang sopir langsung dievakuasi polisi. Massa akhirnya berbalik menyerang Mapolres Dogiyai dan meminta sopir truk itu diserahkan, namun aksi massa dapat diredam aparat kepolisian.

“Setelah diamankan massa datang dan mencoba untuk merangsek maju. Namun karena kekuatan personel kita kuat itu tak berhasil,” imbuhnya.

Artikulli paraprak Bertambah 170, KPU Tetapkan Total Kursi DPRD Pemilu 2024 Menjadi17,510
Artikulli tjetër KPU Tekan MOU Kerjasama Untuk Perlancar Pelaksanaan Pemilu 2024
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini