Peringati Idul Adha 1444 H, Bahar Farawowan: Perjuangan RST Ibarat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

0
320

Jayapura, Malanesianews, – Pada bulan Dzulhijjah, kita menjumpai sebuah peristiwa bersejarah dalam Islam, yaitu Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Iduh Adha atau Hari Raya Kurban adalah wujud keyakinan dan keikhlasan seorang muslim kepada Tuhannya.

Pada lebaran Idul Adha 1444 Hijriah, tepatnya pada Kamis 29 Juni 2023. Rumah Suara Torang (RST) turut menyembelih hewan kurban dalam memperingati hari besar tersebut, Kamis (29/6/2023).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengorbanan dan keikhlasan RST dalam pengabdian di Tanah Papua.

Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, Baharudin Farawowan mengatakan, perjuangan RST bisa kita ibaratkan pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih anak tercintanya, Nabi Ismail.

“Perjuangan Rumah Suara Torang itu ibarat Ibrahim mengorbankan anak tercintanya, dan Ismail mengorbankan hidupnya. Karena ke-Ikhlasan maka suara Tuhan yang menyelamatkan keduanya,” jelas Bahar.

Bahar juga menambahkan, apa yang kita dilakukan di RST adalah bentuk pengabdian di Bumi Cenderawasih dengan merangkul Orang Asli Papua (OAP) dan Alam Papua.

“RST ini hadir bukan untuk kepentingan jangka pendek, tetapi memiliki visi masa depan dan perjuangan yang panjang kedepan. Oleh karena itu, dalam pengabdian kita harus merangkul OAP dan Alam Papua untuk berjuang bersama kita di Bumi Cenderawasih,” terangnya.

Di samping itu, Akif Letsoin selaku Ketua Rumah Suara Torang mengatakan, Tim RST akan tinggal lama di Jayapura, sehingga harus bisa berbaur dan merangkai kebersamaan bersama warga sekitar.

“Kami dari RST akan tinggal lama disini, sehingga dalam memperingati Idul Adha kali ini kami berbagi dengan Pak RT sekaligus Ondoafi untuk merangkai kebersamaan dengan warga sekitar,” kata Akif.

Hal tersebut, menurut Akif dilakukan agar supaya perjuangan untuk mengabdikan diri di Tanah Papua mendapat restu dari Allah STW, OAP, dan Alam Papua.

“Selain restu Allah STW, restu Alam Tanah Papua dan dukungan Orang Asli Papua adalah yang tidak boleh dilupakan. Ini yang dalam Islam disebut Habluminallah, Hablum minannas, dan Hablum minal alam,” pungkasnya.

(AIS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini