Jayapura, Malanesianews, – Mayoritas pasien COVID-19 yang menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Mimika, Papua tidak memiliki gejala seperti batuk, pilek, demam dan sesak nafas.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu di Timika, Kamis, mengatakan dari puluhan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika, hanya dua pasien yang menunjukkan gejala yaitu satu pasien dengan gejala berat dan satu pasien dengan gejala ringan.
“Yang kami rawat di RSUD Mimika itu pasien dengan gejala ringan sampai berat. Kasus yang ada sekarang ini antara 80 persen sampai 90 persen malah tidak ada gejala sama sekali. Hanya ada satu pasien dengan gejala agak berat. Rata-rata mereka masih mampu beraktivitas dengan baik,” jelas Antonius.
Ia mengatakan saat ini tidak ada satupun pasien COVID-19 yang dirawat dipasangi ventilator atau alat bantu pernapasan.
Untuk mempercepat proses penyembuhan pasien COVID-19, katanya, pasien sangat membutuhkan dukungan dan motivasi tidak saja dari petugas kesehatan yang merawat mereka, tetapi juga dari masyarakat setempat, sebab hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan virus corona jenis baru itu.
“Kami hanya memberikan vitamin dan obat-obatan sesuai dengan gejala penyakit pasien. Kalau ada infeksi bakteri, kami berikan antibiotik. Atau kalau ada penyakit penyerta, maka obat itu yang diberikan kepada pasien. Kami juga ada antivirus Oseltamivir, tapi sampai sekarang efektivitasnya masih dalam tahap penelitian para ahli,” kata Antonius.
Pihak RSUD Mimika sejak awal penanganan wabah COVID-19 telah memisahkan ruang isolasi pasien positif COVID-19 dengan pasien negatif atau bukan pasien COVID-19.
“Yang jelas ruangannya pasti diatur terpisah, kami tidak mau pasien yang sudah sembuh terpapar lagi yang akan menjadi beban kami juga,” ujarnya.
Selain itu, pihak rumah sakit juga telah mengatur jadwal tugas para petugas kesehatan baik dokter, perawat dan penunjang medis mulai dari Key Performance Indicators (KPI), keamanan petugas, alat pelindung diri (APD), cara memakai dan melepas APD dan lainnya sesuai dengan standar prosedur operasi yang ditetapkan Kemenkes untuk menghindari penularan COVID-19 kepada para petugas.
Antonius mengatakan saat ini ruangan isolasi tekanan negatif sementara dikerjakan dan diharapkan akan segera rampung dan beroperasi pada akhir Juni.
Kapasitas tempat tidur pasien pada ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Mimika yang tersedia saat ini sebanyak 41 unit dan yang sementara dalam pengembangan sebanyak 22 tempat tidur pasien.
“Kalau semuanya sudah rampung nanti terdapat 63 tempat tidur yang kita siapkan di RSUD Mimika untuk menampung pasien isolasi COVID-19,” jelasnya.