Meski Kini Masih Dalam Masa Pandemi, Presiden Jokowi Ungkap Indonesia Tetap Berkomitmen Capai Target SDGs 2030

0
398

Jakarta, Malanesianews, – Meskipun saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia berkomitmen terhadap pencapaian target-target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030.

“Komitmen Indonesia terhadap SDGs tidak surut meskipun di tengah pandemi,” ujar Jokowi di Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, 13 Juli 2022, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7).

Ia mengakui bahwa pandemi covid-19 mempersulit pencapaian target SGDs kurang dari sembilan tahun lagi. Bahkan, berbagai kemajuan yang dicapai semua negara dalam target-target SDGs telah tergerus akibat pandemi.

Karenanya, dalam forum PBB tersebut, ia menyampaikan empat pemikiran agar dunia bisa segera keluar dari kesulitan akibat pandemi covid-19 serta mencapai target pembangunan berkelanjutan. Kepala negara menekankan kunci pemulihan global adalah kebangkitan dari semua negara, bukan hanya beberapa negara.

“Dalam situasi yang sulit seperti ini business as usual tidak bisa dilanjutkan, kerja sama dan solidaritas harus dipertebal dan inovasi harus ditingkatkan. No country can progress until all countries progress,” tegasnya.

Gagasan pertama Jokowi adalah membuat dunia segera pulih dari pandemi dengan percepatan program vaksinasi. Oleh sebab itu, ia menuturkan akses yang adil dan merata terhadap vaksin harus dijamin.

“Namun, hingga saat ini kita melihat kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar, vaksin sebagai global public goods jangan hanya menjadi slogan, Indonesia mendorong agar kita melakukan realisasi percepatan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara termasuk melalui berbagi dosis lewat COVAX facility,” jelasnya.

Kedua, semua negara harus meningkatkan perhatian dan bantuan terhadap kelompok rentan melalui jaminan sosial. Ia menuturkan semua lapisan masyarakat terdampak pandemi terutama kelompok rentan.

“Di Indonesia kami telah mengalokasikan US$28,5 miliar. Tidak kurang dari 9,8 juta unit usaha mikro telah menerima bantuan keberlanjutan usaha,” katanya.

Ketiga, mantan Walikota Solo itu menekankan ekonomi dunia harus pulih secara bersama-sama. Meskipun sejumlah negara telah mencapai pertumbuhan positif, namun tidak akan bermanfaat bagi perekonomian global jika tidak dibarengi pemulihan negara lainnya. Terakhir, Jokowi mendorong penguatan kemitraan global.

“Dalam situasi saat ini komitmen, kemitraan harus dipertebal. Prinsip no one left behind harus diwujudkan dalam bentuk nyata, kita harus berkomitmen untuk menghindari, me first policy,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini