Merauke, Malanesianews, – Rencana pembangunan jalur transportasi kereta api di Provinsi Papua Selatan telah menarik perhatian dan mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan masyarakat. Terutama, para intelektual muda seperti Hendrikus Mahuze, yang berasal dari suku Marind.
Hendrikus menyambut rencana pembangunan infrastruktur kereta api dengan gembira dan mengungkapkan harapannya bahwa hal ini dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia sangat mengapresiasi upaya pemerintah dalam merencanakan pembangunan transportasi jalur darat, terutama kereta api, di Papua Selatan. Hendrikus berharap agar perencanaan ini dilakukan secara cermat dan terukur, sehingga tidak memberikan beban berlebihan pada pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Hendrikus menyatakan dukungannya terhadap kehadiran kereta api di wilayahnya sebagai sebuah kebanggaan bagi Provinsi Papua Selatan. Ia berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur kereta api akan membuka peluang baru dalam sektor ekonomi dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Papua Selatan.
Namun, dalam menyikapi rencana ini, Ignatius Bole Gebze, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Marind Kabupaten Merauke, menekankan pentingnya dialog dan konsultasi yang intensif dengan masyarakat pemilik lahan. Gebze meminta agar pemerintah melakukan sosialisasi yang komprehensif dan studi kelayakan yang mendalam sebelum memulai pembangunan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat pemilik lahan memahami dan mendapatkan kompensasi yang adil atas penggunaan lahan mereka sebagai jalur lintasan kereta api.
Gebze juga menyoroti perlunya perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) dalam pembangunan di wilayah Papua. Ia mengungkapkan harapannya bahwa rencana pembangunan kereta api ini akan membawa manfaat yang merata bagi seluruh masyarakat Papua Selatan, khususnya OAP. Ia meminta pemerintah untuk melibatkan masyarakat sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan, serta memastikan suara masyarakat didengar dan dipenuhi.
Rencana pembangunan kereta api di wilayah Provinsi Papua Selatan, yang direncanakan akan menghubungkan Merauke dan Boven Digoel dengan jalur rel sepanjang 600 km dan melintasi 7 stasiun, diyakini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah, meningkatkan konektivitas, dan membuka peluang investasi yang baru.
Pentingnya keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam proses perencanaan dan implementasi proyek ini akan menjadi kunci kesuksesan dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh komunitas di Papua Selatan.
(agengrdyndr)