Jayapura, MalanesiaNews, – Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Maritim Nasional ke-59 tahun 2023 (HUT Maritim Nasional 2023), Baharudin Farawowan meluncurkan buku keduanya yang diberi judul “Bahar & Bahari: Kumpulan Karya Baharudin Farawowan dalam Melanjutkan Cita-cita Kemaritimannya”.
Dengan diluncurkan buku kedua tersebut, kata Bahar, membuktikan bahwa dirinya berbeda dengan kebanyakan orang yang hanya berbicara tanpa ada realisasi apalagi karya.
“Buku yang menceritakan perjalanan sosok Baharudin Farawowan merupakan bukti kongkrit pengejewantahan “Cakrawati Samudera” yang digaungkan oleh Bung Karno”.
Selain sebagai seorang Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, Bahar juga menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Poros Maritim Indonesia (DPP GEOMARITIM), yang mengharuskan beliau terus mengembangkan gagasan kemaritiman dalam bentuk buku.
Menurut Bahar, Papua pasca DOB harus fokus pada sektor kemaritiman dalam penataan masa depan rakyat di Provinsi Papua.
“Laut sudah harus dijadikan konsep pembangunan dan masa depan kita, sebab selama ini laut baru dijadikan sebagai tempat wisata,” kata Bahar.
Papua yang tersisa 9 Kabupaten/Kota, menurut Bahar, semuanya berbasis maritim. “Maritim harus menjadi halaman depan dan konsen pembangunan Papua ke depan,” ucapnya.
Ia berharap, peluncuran buku keduanya ini dapat menginspirasi semua pihak untuk membenahi Papua dari laut.
“Papua pasca DOB tidak lagi memiliki sumber daya di darat, semuanya di laut, sehingga kebijakan pembangunan haruslah berbasis maritim,” tegas Bahar.
Dengan diluncurkannya buku kedua tersebut, membuktikan bahwa Baharudin Farawowan adalah sosok yang sangat berbeda dengan yang lain. Ia tidak hanya berbicara kemaritiman, tetapi apa yang dibicarakan adalah hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya.
“Sa Beda Sobat,” pungkasnya.
(AIS)