Jakarta, Malanesianews, – Dari total alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini Pertanian yang dianggarkan senilai Rp 70 triliun, serapannya secara nasional mencapai Rp 43,6 triliun atau sebesar 62,3 persen.
Hal tersebut menandakan bahwa Program KUR Pemerintah semakin diminati para petani dan terbukti meningkatkan kesejahteraan petani
Rinciannya, Bank BRI hingga kini telah menyalurkan Rp 29,5 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Jumlah itu setara dengan 67,7 persen dari total KUR yang telah disalurkan. Sedangkan Bank Mandiri hingga Mei 2021 telah menyalurkan KUR Pertanian senilai Rp 4,32 triliun kepada 45.301 debitur.
Nilai tersebut setara dengan 27,53 persen total penyaluran KUR Bank Mandiri. Untuk Bank BNI, penyaluran kredit ke sektor pertanian sudah mencapai Rp 3,2 triliun di periode Januari-Mei 2021. Dari jumlah tersebut, setidaknya terdapat 78.000 penerima KUR yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, tahun ini, serapan KUR Pertanian berkembang cukup baik. Tercatat pertumbuhan daya serap KUR Pertanian pada tahun ini melebihi dari 40 persen. “Pertanian merupakan salah satu komoditi yang terus berkembang cukup baik. Oleh karena itu, serapan KUR kita di tahun 2021 sementara berproses dan daya serapnya sudah diatas 40 persen lebih,” papar Mentan Syahrul.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menuturkan, KUR Pertanian tak hanya mendorong pertumbuhan produktivitas pertanian, tetapi juga pendapatan petani itu sendiri. Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan pendapatan petani dan menggenjot ekspor.
“Kami akan terus bekerja agar serapan KUR ini semakin besar di masyarakat. Saya meminta kepada kepala daerah di Indonesia dan juga pihak perbankan untuk bersama-sama menggenjot penyerapan KUR Pertanian ini,” ujar Ali.
KUR Pertanian, Ali melanjutkan, kembali menggeliatkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Pemanfaatan KUR Pertanian oleh petani membuat roda ekonomi dasar kembali bergerak yang artinya memiliki kontribusi besar bagi pergerakan perekonomian secara nasional.
“KUR mendorong pergerakan roda ekonomi dasar masyarakat sehingga dapat kembali meningkatkan daya beli, khususnya petani yang memiliki modal untuk mengembangkan budidaya pertanian mereka,” ujar Ali.
Ali mengatakan bahwa menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bahwa pada tahun ini Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang tambahan subsidi pada bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 3 persen selama enam bulan, mulai 1 Juli 2021 sampai dengan 31 Desember 2021 dengan total anggaran subsidi bunga yang disiapkan sebesar Rp4,39 triliun.
“Dengan adanya perpanjangan subsidi bunga KUR tersebut, total kebutuhan anggaran tambahan subsidi bunga KUR tahun 2021 menjadi sebesar Rp7,84 triliun,” kata Ali. Plafon KUR sektor Pertanian sebesar Rp70 triliun dan sampai dengan bulan Juli ini telah terealisasi secara nasional sebesar Rp 43,6 triliun atau sebesar 62,3 persen.
“Itu untuk empat subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan hewan. Hari ini kami ingin memastikan agar serapan KUR Pertanian ini semakin baik dan semakin maksimal ke depannya. Tentu ini bukan hanya berdampak pada kesejahteraan petani saja, tetapi juga perekonomian nasional secara keseluruhan,” kata Ali.
Menurut Ali, KUR akan membantu petani mengembangkan budidaya pertanian mereka. Ketika terkoneksi dengan KUR, maka petani menurut Ali memiliki modal yang cukup untuk semakin meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Untuk itu, Ali mengajak semua pihak mulai dari kepala daerah hingga perbankan untuk sama-sama mempercepat akselerasi penyerapan KUR Pertanian ini.
“Harapan kami agar semua pihak, mulai kepala daerah hingga teman-teman perbankan mari kita bersama-sama turun ke bawah, kita percepat penyerapan KUR ini agar ekonomi dasar masyarakat stabil,” tutur Ali.
Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan Indah Megahwati pun mendukung pemanfaatan KUR. Dengan adanya KUR, sangat membantu petani dari segi permodalan, sebab KUR membantu memenuhi hal tersebut.
“Petani diberi kemudahan untuk membayar angsuran ke bank penyalur KUR dengan cara dicicil per bulan atau dengan pola pembayaran setelah panen (yarnen)” tutur Indah.
Ia optimistis, melalui pemanfaatan KUR secara optimal, aktivitas petani akan berjalan dengan maksimal.