Jakarta,Malanesia.News,- Kantor Staf Presiden (KSP) yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di awal pemerintahannya akan berakhir masa bhakti seiring berakhirnya Periode Presiden Jokowi-JK pada 19 Oktober 2019.
Hal ini sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) 26/2015 tentang Kantor Staf Presiden bahwa Dalam pasal 16 Perpres tersebut, disebutkan masa jabatan kepala Kantor staf Presiden paling lama sama dengan bakti presiden.
Ketua Umum Koordinator Nasional Relawan Gemar Jokowi-KMA (Gerakan Maritim Jokowi-KH.Ma’ruf Amin ) Baharudin Farawowan saat di temui MalanesiaNews (11/10/19) mengatakan Kehadiran Lembaga Non Struktural seperti Kantor Staf Presiden sangat di butuhkan mengingat begitu luasnya pelayanan Presiden terhadap dinamika sosial dan pembangunan saat ini.
” Tanpa mengurangsi Tupoksi dan tugas lembaga negara yang lain seperti kementerian kehadiran KSP ini cukup membantu keluhan masyarakat bahkan pemerintah daerah apalagi sistim kepemimpinan Bapak Jokowi yang terbuka membuat semua lapisan masyarakat dan pemerintah daerah ingin bertemu untuk mendapatkan jawaban dan tanggapan dari Presiden nah disini kehadiran KSP sangat di butuhkan sebagai mata dan telinga Presiden ” Ujar Baharudin Farawowan yang juga adalah Direktur The Malanesia Institute
Selain itu menurut pengamatannya KSP RI juga sebagai ” Dapurnya” Presiden artinya sebagian kebijakan juga di lahirkan dari KSP hal itu dapat kita lihat dari fungsi tugas dan wewenang yang di jabarkan melalui Kedeputian untuk itu Kantor Staf Presiden atau lembaga sejenis kami harapkan untuk Periode Bapak Jokowi-Bapak KMA 2019-2024 tetap ada.
Ketua Umum Gerakan Poros Maritim Indonesia (DPP Geomaritim) ini juga berharap selain hal diatas setidak Kantor KSP RI juga menjadi wadah menampung aspirasi Relawan Jokowi-KMA.
” Yah selain beberapa hal penting yang saya kemuka kan diatas kantor KSP RI juga sebagai wadah menampung Aspirasi Relawan Jokowi dalam arti luas karna ada ribuan bahkan jutaan rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke yang menaruh harapan kepada Organisasi Relawan Jokowi di tingkat nasional ” Ujar Farawowan
Sebagian besar Masyarakat Pemilih pada pilpres 2019 lalu hanya mengenal Bapak Jokowi-Bapak KMA lewat Televisi sehingga bagaimana seharusnya menyampaikan aspirasi mereka ke depannya maka sudah pasti aspirasi mereka akan sampaikan kepada kami pimpinan Relawan katakanlah soal BPJS soal Raskin Soal Kartu Indonesia Pintar soal dana desa bahkan sampai pada persoalan pembangunan Infrastruktur di daerah-daerah seperi halnya kami Relawan Gemar Jokowi-KMA yang pada pemilu 2019 lalu menyisir suara Masyarakat kemaritiman di Provinsi-Provinsi Kepulauan .Tutup Bahar sapaan akrab Baharudin Farawowan (MCS)