Kemdiktisaintek Dorong Pengembangan Industri Dirgantara Melalui Inovasi Riset dan Teknologi

0
78

Jakarta, Malanesianews, –  Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI terus mendorong pengembangan industri dirgantara nasional melalui inovasi riset dan teknologi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing sektor penerbangan Indonesia di tingkat global.

Dalam keterangan di Jakarta, Selasa, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek RI, Fauzan Adziman, menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi dan industri dalam membangun ekosistem penerbangan yang lebih maju. Kemdiktisaintek berperan sebagai fasilitator kebijakan guna memastikan riset dan pengembangan di Indonesia mendapat perhatian khusus serta terlaksana secara efektif dan berkelanjutan.

“Riset yang dilakukan tidak harus 100 persen bersifat teknis, tetapi juga bisa berfokus pada pengembangan strategi sistem rantai pasok industri penerbangan di Indonesia dan aspek lainnya,” ujar Fauzan.

Sebagai bentuk dukungan, Kemdiktisaintek menyediakan program riset kolaboratif untuk memperkuat rantai pasok industri penerbangan nasional. Beberapa perguruan tinggi besar di Indonesia telah membangun Kawasan Sains dan Teknologi (KST) sebagai langkah strategis dalam mendorong hilirisasi riset dan pengembangan teknologi.

“Ke depan, pembangunan KST di perguruan tinggi lain akan terus diperluas guna memperkuat ekosistem inovasi nasional,” tambahnya.

Dukungan Perguruan Tinggi dan Industri

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatacipta Dirgantara, menekankan pentingnya dukungan kebijakan pemerintah lintas sektoral untuk memperkuat industri penerbangan nasional. ITB berkomitmen untuk secara proaktif mengambil langkah-langkah konkret guna mempercepat implementasi kerja sama dan memastikan realisasi inisiatif yang telah disepakati.

Sementara itu, Head of Government Relations for Boeing in Southeast Asia, Landri Subianto, menyatakan bahwa salah satu bidang pengembangan utama yang dapat dilakukan bersama adalah bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF). Menurutnya, pengembangan SAF merupakan prioritas utama Boeing dalam upaya menciptakan industri penerbangan yang lebih berkelanjutan.

Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam riset dan pengembangan, diharapkan inovasi dapat mendorong efisiensi dalam penggunaan sumber daya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat daya saing global. Selain itu, kerja sama ini juga berkontribusi dalam mengatasi tantangan sosial dan lingkungan melalui solusi berbasis riset, sehingga menjadikan ekosistem industri penerbangan lebih berkelanjutan dan inovatif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini