DKP Papua Sebut Ikan Tuna Masih Jadi Primadona Ekspor

0
468

Jayapura, Malanesianews – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua menyebut, khusus untuk wilayah utara Papua, Ikan Tuna masih menjadi primadona ekspor ke luar negeri.

Kepala DKP Papua, Iman Djuniawal menyampaikan, selama mulai berjalan proses ekspor ikan tuna dari Kabupaten Biak Numfor ke luar, kurang lebih sekitar 48 ton ikan tuna sudah diekspor.

“Menjadi rutin pengiriman walaupun melalui penerbangan bukan laut, itu yang dilakukan selama ini,” kata Iman.

Ia melanjutkan, selain ikan tuna, komoditas lainnya yang bisa diekspor ke luar negeri adalah Kepiting yang dikirim ke Asia Timur. Hanya saja, hal ini belum terlalu intens dilakukan karena perlu menyiapkan jumlah kuota ekspornya.

“Perlu persiapan jumlah kuota ekspor, sehingga bisa memenuhi jumlahnya secara continue. Perlu ada pembinaan dan penataan kembali dalam mengembangkan budidayanya. Diharapkan ada produksi yang lebih continue terutama untuk wilayah-wilayah penghasil Kepiting. Dan kita berharap Waropen bisa mengisi komoditas Kepiting,” ucapnya.

Begitu juga dengan Udang yang berasal dari Sarmi, diharapkan bisa mengisi pasar ekspor Papua. Namun, semua harus diatur terlebih dahulu, tentang sistem mekanisme distribusi dan kapasitas produksinya secara kontinue.

“Sebab dalam ekspor yang dibutuhkan kontinuitas, tentunya mutu menjadi hal yang utama. Itulah yang coba kita benahi sistem strukturnya,” tuturnya.

Selain ketiga komoditas tersebut, saat ini juga dikembangkan komoditas rumput laut yang berasal dari Yapen. Sementara Jayapura diharapkan bisa mengekspor tuna beku.

“Diminta dukungan dari pemerintah kabupaten/kota dan pembinaan dari provinsi, sehingga ini bisa terwujud,” terangnya.

Ia menjelaskna, saat ini pihaknya mengembangkan potensi yang ada dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada di pelabuhan untuk mendukung aktivitas ekspor dari Biak.

Iman mengaku, kendala ekspor yang dihadapi saat ini adalah kesiapan daerah untuk menyiapkan jumlah produksi secara kontinu. Dan yang perlu diatur yaitu sistem dan pola tanam, panen dan pasca panennya.

“Harapan kita, dengan ekspor yang dilakukan bisa meningkatkan PAD setelah adanya DOB. Karena pada saat ini, jumlah potensi kita belum tergali secara optimal dan ini harus kita kembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, Papua kaya akan potensi, sehingga perlu dikembangkan dengan baik agar terpenuhi kebutuhan ekspor dan kebutuhan lokal.

Pihalnya juga menghimbau masyarakat agar semangat dalam menjalankan aktivitas usahanya. Dengan semangat yang dimiliki, pihaknya akan benahi sarana prasarananya, sehingga memenuhi persyaratan bagi penyimpanan, penampungan dan pengesan.

“Itu yang harus kita kerjakan sekarang, sehingga motivasi kepada para nelayan kita harapan juga peningkatan pengetahuan soal mutu dari hasil produk yang dihasilkan,” pungkasnya.

(AIS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini