Covid-19 dan Pemekaran DOB Berdampak Pada Sumber PAD Kota Jayapura

0
2096
Sejumlah Pimpinan OPD dan Anggota DPRD Kota Jayapura dari Komisi C ketika mengikuti Rakornis PAD di Aula Rapat Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (23/8/2023) - Tribun-Papua.com/Hans Palen

Jayapura, Malanesianews, – Pemerintah Kota Jayapura menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023.

Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, akibat Covid-19 dan gempa bumi yang melanda Kota Jayapura sangat berdampak pada aktivitas masyarakat dan roda perekonomian.

“Jadi Covid-19 dan gempa bumi lalu memang sangat berpengaruh pada roda ekonomi dan pendapatan masyarakat di Kota Jayapura,” kata Frans Pekey, Rabu (23/8/2023).

Pekey juga mengatakan, tentu akibat dari semua ini berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima Pemerintah Kota Jayapura dalam beberapa tahun terakhir ini.

“Pada akhir tahun 2022 lalu kita sudah tetapkan PAD Kota Jayapura untuk tahun 2023, kemudian ditetapkan didalam APBD, tiba-tiba dibulan Juni-Maret 2023 terjadi Gempa Bumi di Kota Jayapura, sehingga ada sejumlah sektor usaha yang kena dampak langsung,” terangnya.

Sektor yang terkena dampak, menurut Pekey, yakni perhotelan yang mengalami penurunan secara drastis pendapatan karena tamu sudah trauma menginap di hotel.

“Memang ada beberapa kebijakkan yang kita lakukan, salah satunya relaksasi pajak bagi dunia perhotelan selama 3 bulan. Kita berikan keringanan sebesar 20 persen dari bulan April – Mei 2023,” ungkapnya.

Ia mengakui bahwa dari dunia perhotelan ini masih meminta ada kebijakan relaksasi pajak lagi.

Namun pihaknya menyampaikan bahwa Pemkot Jayapura juga punya target di tahun ini yang harus dicapai dalam PAD di sektor perhotelan.

Di samping itu, menurut Pekey, pemekaran Daerah otonomi Baru (DOB) juga ikut mempengaruhi PAD Kota Jayapura.

“Dampak dari pemekaran DOB juga berpangaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita di Kota Jayapura, ini sangat dirasakan sekali baik dampak ekonomi dan jasa. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi di masing-masing pusat ibu Kota Provinsi itu sudah terjadi. Kalau dulu semua terkosentrasi di Kota Jayapura, sekarang ini sudah menyebar,” bebernya.

Pekey berharap, Rakornis PAD nantinya bisa mencarikan solusi strategis untuk kembali menggali potensi PAD di Kota Jayapura.

“Sisa waktu kita tinggal 5 bulan ke depan untuk mencapai target PAD di tahun ini. Saya minta semua OPD teknis untuk berkerja keras menggali potensi sumber PAD mereka dengan baik agar bisa capai target di tahun 2023 ini,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini