BPS Ungkap Inflasi Di tahun 2024 Tembus 1,57%, Terendah Dalam Sejarah Indonesia

0
111

Jakarta, Malanesianews, – Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Kamis (2/1/2025) mengumumkan inflasi mencapai 0,44 % (month to month/mtm) dan 1,57% (year on year/yoy) pada Desember 2024, Angka tersebut lebih rendah dibandingkan konsensus CNBC Indonesia yakni 0,47% (mtm) dan 1,61% (yoy).

Inflasi Indonesia pada 2024 menembus 1,57%. Angka tersebut adalah yang terendah dalam sejarah.

Sistem fiskal Indonesia menggunakan Januari-Desember sebagai patokan. Tahun fiskal akan berakhir di Desember. Inflasi tahunan (yoy) yang tercatat pada Desember juga menjadi inflasi pada tahun berjalan.

Dengan hanya mencatat inflasi 1,57%, inflasi 2024 akan menjadi yang terendah dalam sejarah Indonesia.

Rendahnya inflasi 2024 disebabkan sejumlah faktor mulai dari melemahnya daya beli serta melandainya harga bahan pangan pokok setelah terbang pada 2022 dan 2023.

Indonesia bahkan mencatat deflasi selama lima bulan beruntun (mtm) pada Mei-September 2024, sebuah kondisi yang belum pernah dialami Indonesia sejak 1999. Panjangnya deflasi bahkan melebihi pada periode awal pandemi 2020 (tiga bulan beruntun).

Salah satu penyebab panjangnya deflasi adalah melandainya harga bahan pangan, terutama beras. Harga beras turun drastis karena normalisasi pasokan setelah terbang pada 2022 dan 2023 karena terganggunya pasokan akibat perang, La Nina dan El Nino.

Melemahnya daya beli juga disinyalir ikut menekan inflasi pada tahun ini.

Rendahnya inflasi 2024 bisa menjadi kabar baik dan kabar buruk bagi Indonesia. Inflasi rendah bisa menjadi modal penting bagi pemerintah untuk menggenjot konsumsi karena terkendalinya harga. Namun, di sisi lain, inflasi rendah juga bisa menjadi sinyal pelemahan daya beli masyarakat.

Sebagai catatan, inflasi terendah yang pernah dicatat BPS sebelumnya adalah pada 2020 yakni 1,68%.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini