Jakarta, Malanesianews, – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia timur. Instruksi tersebut disampaikan dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Februari 2025.
Dalam rapat tersebut, beberapa sektor strategis turut dibahas, antara lain sektor perhubungan menjelang Ramadan, sektor transmigrasi, pengelolaan lahan di Indonesia, sektor perumahan dan kawasan permukiman, serta infrastruktur dasar menjelang arus mudik Lebaran.
Fokus Pengembangan di Papua
AHY menegaskan bahwa daerah otonomi baru (DOB) di Papua menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur. Infrastruktur yang akan dikembangkan mencakup penyediaan lahan, perumahan, serta fasilitas transportasi guna membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
“Dengan adanya empat provinsi baru, perhatian khusus perlu diberikan, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur dasar, lahan, perumahan, serta fasilitas transportasi untuk mendukung pengembangan daerah tersebut. Selain itu, transmigrasi harus mampu membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat,” ujar AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 19 Februari 2025.
Persiapan Arus Mudik Lebaran
Dalam sektor perhubungan, AHY menyatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memastikan kesiapan arus mudik Lebaran 2025. Infrastruktur jalan dan transportasi akan diperkuat guna mendukung kelancaran mobilitas masyarakat selama masa mudik.
Peningkatan Tata Kelola Lahan dan Perumahan
Di bidang agraria dan tata ruang, AHY menyoroti pentingnya pengelolaan lahan yang seimbang agar tidak merusak keseimbangan lingkungan.
“Berbagai kepentingan, baik untuk hunian, industri, maupun perkebunan, harus dikelola dengan seimbang agar tidak merusak keseimbangan lingkungan. Ini menjadi tantangan besar bagi Kementerian ATR/BPN dalam memastikan tata ruang yang optimal,” kata AHY.
Sementara itu, sektor perumahan dan kawasan permukiman menargetkan penyediaan tiga juta rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. AHY berharap skema pembangunan ini dapat berpihak pada rakyat kecil dengan dukungan berbagai pihak.
Dengan fokus pembangunan yang lebih merata, diharapkan wilayah Indonesia timur akan semakin berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.