Beranda Sosial Budaya Di Hadapan Mahasiswa Tual di Ambon, Farawowan: Laut Adalah Masa Depan Kita

Di Hadapan Mahasiswa Tual di Ambon, Farawowan: Laut Adalah Masa Depan Kita

0
Di Hadapan Mahasiswa Tual di Ambon, Farawowan: Laut Adalah Masa Depan Kita

Ambon, Malanesianews, – Mahasiswa Kota Tual yang berkuliah di Ambon menggelar acara Bacarita Maritim bertajuk “Tata Kemaritiman Bangun Kota Tual 2024-2029” bersama Dr. Baharudin Farawowan, S.H, M.H, CMLC, bertempat di Resto Terapung Pokdakan Baronang, Ambon, Rabu (22/5/2024).

Di hadapan Mahasiswa Farawowan menegaskan, bahwa kita sudah harus memandang laut Kota Tual sebagai halaman depan dalam pembangunan.

“Laut adalah masa depan kita,” tegasnya.
Ia menjelaskan, bahwa selama ini pembangunan masih berorientasi di darat belum memaksimalkan potensi kemaritiman yang ada di Kepulauan Kei.

“Kedepan, Kota Tual harus menjadi Kota Maritim yang melihat laut sebagai sumber kejayaan,” kata Bahar.

Menurut penulis buku Bahar & Bahari ini, warisan budaya kemaritiman dari Tuhan dan Leluhur (Duad Nit) yang tercermin dalam kearifan lokal masyarakat Kota Tual harus dipandang sebagai ruang hidup dan dijaga kelestariannya.

“Jaga laut par katong pu anak cucu,” pesan Farawowan kepada mahasiswa Tual yang kuliah di Ambon.

Ia juga membeberkan, pembangunan Kota Tual kedepan dibutuhkan transformasi struktural dan kultural.

“Pertama transformasi paradigma dan komitmen. Kedua transformasi kelembagaan dan tata kelola. Ketiga transformasi ekonomi menuju kemakmuran,” ungkapnya.

Farawowan juga mengajak para mahasiswa untuk bersama-sama mewujudkan visi misinya membangun Kota Tual sebagai Kota Maritim.
“Mari katong panggayong sama-sama baku kele toma maju menjadikan Kota Tual sebagai Kota Maritim,” ajaknya.

Bahar juga mengutip pesan Bung Karno pada saat membukan Institut Angkatan Laut (IAL) di Surabaya (1953).

“Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekeder menjadi jongos-jongos di kapal. Bukan! Tetapi bangsa pelaut dalam arti Cakrawati Samudera, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, armada niaga, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang laut itu sendiri,”

Artikulli paraprak Garda Muda BF Buka Pendaftaran Tiket Konser Gratis, Kediaman Songko Merah Dibanjiri Massa
Artikulli tjetër Silaturahmi Dengan Mahasiswa Kota Tual, Baharudin Farawowan Bicara “Era Digitalisasi”
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini