Jakarta, Malanesianews, – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjantomengungkapkan 90% penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari 2015 hingga 2019 adalah manusia, mereka menggunakan hewan pengerat tikus hingga obat nyamuk bakar sebagai media perantaranya.
“Sudah ketahuan yang bakar ternyata manusia, dengan media tikus. Ekornya ditali dengan api kemudian dilepas. Bisa juga dengan obat nyamuk ditaruh di tempat, dan sisinya dikasih bensin sehingga kemungkinan kita bisa menangkap ulah manusia tersebut, perlu waktu,” ujar Hadi saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Karhutla Provinsi Riau di Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Rabu (12/2).
Dalam acara ini, turut hadir Kapolri Jendral Idham Azis, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau Edy Nasution, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, dan pejabat Forkopimda Riau.
Dia menekankan pentingnya peran penegakan hukum dalam bencana karhutla.”Sehingga penegakan hukum benar-benar harus ditegakkan,” tegas Hadi.
Hadi kemudian menyampaikan adanya prediksi kemarau panjang melanda Indonesia tahun ini. Hal tersebut, lanjut Hadi, dapat menjadi salah satu penyebab karhutla di waktu mendatang.
“Musim kemarau 2020 ini cukup panjang. Dimulai sejak pertengahan Maret atau bahkan lebih cepat lagi, di awal Maret sampai bulan Oktober. Sehingga menjadikan potensi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan karena faktor manusia dan alam sangat tinggi,” tutur Hadi.
Selanjutnya, Hadi menyampaikan langkah antisipasi yang sudah dilakukan Provinsi Riau, di mana hot spot dapat dipantau melalui posko terpadu, karena bisa termonitor oleh satelit karena panas dari gambut sudah melebihi dari batas.Kemudian, petugas di wilayah juga sudah disebarkan untuk memonitor apabila benar terjadi kebakaran.
“Berikutnya adalah kita juga sudah menyebar petugas-petugas kewilayahan untuk memonitor apabila itu benar-benar gambut karena panasnya tinggi dan belum terjadi kebakaran petugas segera datang ke sana untuk melihat benar atau tidak kebakaran,” tambahnya.
Hadi juga sudah meminta tim membuat hujan buatan di Provinsi Riau. Dia mengatakan tim tersebut akan tiba di Riau pekan depan.
“Sore tadi saya sudah melaporkan ke Bapak Presiden bahwa Provinsi Riau perlu segera dikirim tim untuk melakukan hujan buatan. Minggu depan tim sudah datang ke Riau untuk membikin hujan buatan dalam rangka mengisi embung-embung yang sudah kosong,” ucap Hadi.
Selain itu, Hadi akan mengerahkan personel TNI-Polri untuk melakukan pengamanan agar karhutla akibat ulah manusia dapat diatasi. Dia kemudian meminta seluruh elemen masyarakat mengantisipasi karhutla.
“Prajurit TNI Polri juga akan melakukan gelar dalam rangka pengamanan, jangan sampai terjadi kebakaran akibat ulah manusia. Oleh karena itu, Bapak-Ibu mari kita bersinergi untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan ini,” tutup Hadi.