Becak, Transportasi Tradisional Yang Masih Eksis di Kota Wamena

0
562
Riksel salah satu pengayuh Becak Asal Distrik Yahukimo mengatakan sudah satu tahun dia mangkal di area Bandara.

Wamena, Malanesianews, – Di saat moda transportasi publik becak dilarang di Jakarta dan kota besar lainnya karena dianggap sebagai biang kemacetan, ternyata becak sangat mudah dijumpai di Wamena. Inilah transportasi andalan di ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut.

Becak di Wamena dapat dijumpai di depan Bandara Wamena atau di pasar seputaran Wamena yaitu Jibama, Sinakma, Potikelek dan Wouma. Becak-becak ini hilir mudik di jalanan seputaran Wamena mengangkut pelajar atau mama-mama dengan jualan hasil kebunnya.

Dijumpai Wartawan Malanesianews di sekitar Bandara Wamena, Kamis(23/02/2023), Riksel salah satu pengayuh Becak Asal Distrik Yahukimo mengatakan sudah satu tahun dia mangkal di area Bandara.

Riksel salah satu pengayuh Becak Asal Distrik Yahukimo mengatakan sudah satu tahun dia mangkal di area Bandara (23/02/2023).

 

“Saya sudah satu tahun jadi pengayuh Becak di area Bandara, Dari jam 8 Pagi sampai jam 6 sore disini,” Ujar Riksel

Ia biasa mengantar tamu tamu dari bandara ke tempat kediaman, maupun pasar.

“Sehari biasa dapat 50 sampai 70 ribu angkut penumpang, ” Kata Riksel

“Tetapi Sekarang masyarakat lebih sering menggunakan ojek, jadi kami sepi” lanjut Riksel.

Perlu diketahui Becak di Wamena bentuknya serupa dengan becak yang ada di Kota Makassar, ruang duduk penumpang sempit, sehingga lebih cocok untuk mengangkut satu orang penumpang beserta barang bawaannya.

Becak-becak ini didatangkan dari Makassar pada 1979 menggunakan kapal laut. Kemudian dari Bandara Sentani, Jayapura diangkut dengan pesawat kargo ke Wamena .
(K.U)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini