Efek Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim Buat Bencana Alam Sering Terjadi Di Nusantara

0
278

Jakarta, Malanesianews, – Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat berbagai macam bencana alam hebat yang terjadi di beragam belahan Bumi. Mulai dari kebakaran hutan yang menyebabkan kepulan asap tebal hingga menjangkau antar negara, tanah longsor akibat penebangan liar, hingga banjir akibat hujan lebat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) catat terdapat 3.350 bencana yang melanda Indonesia Hingga Desember 2022 yang di dominasi oleh bencana banjir.

Dengan catatatan 14.38 becana banjir, 999 Cuaca Ekstrim, 612 Bencana Tanah Longsor, 250 Kasus Kebakaran Hutan, 26 Gempa Bumi, dan 1 Erupsi gunung Berapi.

Peristiwa bencana alam akan lebih sering terjadi seiring dengan kian meningkatnya emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.

Efek rumah kaca inilah yang selanjutnya menyebabkan pemanasan global, yaitu meningkatnya suhu Bumi yang semakin panas. Dari berbagai jenis gas rumah kaca, dikatakan terdapat beberapa senyawa gas yang paling berdampak pada pemanasan global, yaitu uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O).

Secara umum, terdapat tiga faktor yang menentukan sejauh mana gas rumah kaca memengaruhi pemanasan global. Tiga faktor ini meliputi, seberapa banyak limpahan yang terjadi di atmosfer, berapa lama gas tersebut terjebak di atmosfer, dan peringkat Global Warming Potensial yang dimiliki.

Untuk itu, kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dari aktivitas sehari-hari lewat cara berikut:

  1.  Lakukan efisiensi energi:

–        Matikan lampu yang tidak anda gunakan.

–        Jangan meninggalkan peralatan elektronik dalam posisi stand by. Usahakan mencabut alat dari sumber listrik.

–        Kita tinggal di negara tropis, manfaatkanlah sinar matahari untuk penerangan dan juga untuk mengeringkan cucian Anda.

  1.  Kurangi frekuensi menggunakan kendaraan bermotor pribadi:

–        Untuk jarak kurang dari 500 m biasakan berjalan kaki, selain itu lebih sehat kan.

–        Gunakan sepeda untuk transportasi yang tidak memiliki gas buang.

–        Untuk jarak lebih dari 3 km, anda bisa berbagi kendaraan (car pooling).

  1.  Kurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan:

–        Biasakan membawa tempat minum Anda sendiri.

–        Bila memungkinkan, hindari pemakaian sedotan plastik karena dapat menghasilkan emisi karbon cukup besar.

  1.  Kurangi sampah organik Anda:

–        Olah sampah organik Anda menjadi kompos.

–        Pengurangan emisi sampah dapat dilakukan dengan lebih baik apabila disertai dengan pemisahan sampah organik dari non-organik.

  1.  Kurangi penggunaan kertas:

–        Lakukan pencetakan bolak-balik (duplex) untuk mengehemat penggunaan kertas.

–        Untuk dokumen berupa draft dan tidak memerlukan kertas bersih, gunakan kertas bekas untuk cetak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini