UNICEF Sebut Lebih 616 Juta Siswa Di Seluruh Dunia Masih Terdampak Penutupan Sekolah Akibat Covid-19

0
885

Jakarta, Malanesianews, – Badan Dunia untuk Anak-anak  UNICEF mengatakan lebih dari 616 juta siswa di seluruh dunia masih terkena dampak penutupan sekolah penuh atau sebagian.

Penutupan sekolah karena pandemi COVID-19 telah menyebabkan kerugian yang hampir tidak dapat diatasi dalam pendidikan di kalangan anak-anak di seluruh dunia.

“Kami melihat skala kehilangan sekolah pada anak-anak yang hampir tidak dapat diatasi,” kata kepala pendidikan UNICEF, Robert Jenkins, dalam sebuah pernyataan, hampir dua tahun setelah pandemi.

“Dan membuka kembali sekolah saja tidak cukup”, tambahnya. Jenkins menyerukan dukungan intensif untuk memulihkan pendidikan yang hilang.

Di banyak negara, selain merampas kesempatan jutaan anak untuk memperoleh keterampilan dasar, penghentian pembelajaran tatap muka mempengaruhi kesehatan mental siswa, menempatkan mereka pada risiko pelecehan yang lebih besar di rumah dan mencegah anak-anak miskin memiliki akses ke sumber nutrisi di luar rumah.

UNICEF melaporkan bahwa kehilangan pembelajaran akibat penutupan sekolah menyebabkan 70 persen anak berusia 10 tahun tidak dapat membaca atau memahami teks sederhana. Tingkat ini naik dari 53 persen sebelum pandemi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di Etiopia, misalnya, anak-anak hanya belajar antara 30 hingga 40 persen matematika yang akan mereka pelajari jika itu adalah tahun ajaran normal di sekolah dasar.

Negara-negara kaya juga terdampak. UNICEF mencontohkan di Amerika Serikat, di mana kehilangan pembelajaran telah diamati di beberapa negara bagian, termasuk Texas, California dan Maryland.

Putus sekolah juga menjadi masalah. Di Afrika Selatan, antara 400 ribu- 500 ribu siswa dilaporkan putus sekolah sama sekali antara Maret 2020 dan Juli 2021.

Selain meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi di antara anak-anak dan remaja yang terkait pandemi, penutupan sekolah menurut UNICEF juga berarti lebih dari 370 juta anak di seluruh dunia tidak mendapatkan makanan di sekolah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini