Beranda Olahraga 15 Hari Jelang Pembukaan Acara, Peserta PON XX Di Papua Mulai Berdatangan

15 Hari Jelang Pembukaan Acara, Peserta PON XX Di Papua Mulai Berdatangan

0
15 Hari Jelang Pembukaan Acara, Peserta PON XX Di Papua Mulai Berdatangan

Jakarta, Malanesianews, – 15 Hari Menjelang pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-20 di Papua sejumlah peserta telah tiba di lokasi.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan 15 hari menuju pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-20 Papua sejumlah peserta telah tiba di Bumi Cenderawasih.

“Sebagian kontingen sudah ada yang datang. Sebagian cabang olahraga juga sudah ada yang datang, baik untuk pembinaan pelatihan atau untuk penyesuaian medan,” ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto, Jumat.

Sejumlah pertandingan memang bakal bergulir sebelum PON Papua dibuka pada 2 Oktober, seperti softball putra, polo air, baseball, terbang layang, dan wushu, selain cabang-cabang eksibisi seperti esport, triathlon, selancar ombak, hapkido, kick boxing, dan kabaddi.

Gatot menyatakan sebelum berangkat ke Papua, atlet harus menjalani karantina di daerah asal, baik per cabang olahraga maupun per kontingen.

Mereka juga sudah melakukan tes PCR dan setiba di Papua akan kembali menjalani skrining. Semua ini dilakukan, kata Gatot, karena keberhasilan PON sangat tergantung kepada kepatuhan kepada protokol kesehatan. Dia menegaskan pemerintah, KONI Pusat, dan PB PON sudah mengantisipasi kemungkinan hadirnya penonton. Untuk upacara pembukaan disarankan maksimum 25 persen dari 40 ribu kapasitas Stadion Lukas Enembe. Mereka terdiri dari undangan, petugas, atlet, dan penonton.

“Untuk pelaksanaannya, kita akan pakai rujukkan PPKM Level 3. Kami menyarankan untuk lapangan terbuka bisa dihadirkan maksimum 20 persen termasuk pengamanan, unsur ofisial, atlet, dan penonton. Untuk di ruang tertutup disarankan yang hadir 10 persen sehingga tidak melanggar aturan prokes,” pungkas Gatot.

Artikulli paraprak Menteri Airlangga Hartanto Sebut Nilai Perdagangan Indonesia Surplus US$4,74 Miliar
Artikulli tjetër Gubernur Papua Beri Sambutan Dan Resmikan Acara Muswil IKA PMII Papua Dan Papua Barat
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini