Jakarta, Malanesianews, – Ekonomi Indonesia akhirnya mampu kembali ke zona positif, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020. Kala itu di kuartal II 2021, ekonomi RI -5,32 persen.
Kini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini menjadi titik balik setelah di kuartal sebelumnya masih mencatat kontraksi -0,74 persen.
Ekonomi Indonesia akhirnya mampu kembali ke zona positif, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020. Kala itu di kuartal II 2021, ekonomi RI -5,32 persen.
“Dengan demikian perhitungan pertumbuhan pada triwulan II 2021 secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).
Bila dilihat secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi kuartal I tumbuh 3,31 persen (qtoq). Secara kumulatif pada Januari-Juni 2021 dibanding Januari-Juni 2020, ekonomi RI tumbuh 3,10 persen (CtoC). Margo mengungkap, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB kuartal I 2021 atas dasar harga berlaku Rp 4.175,8 triliun.
Sementara berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.772,8 triliun. Menurut pengeluaran secara tahunan (year on year/yoy), komponen ekspor impor, investasi, dan konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan di kuartal II 2021.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Peningkatan pendapatan terlihat dari penjualan mobil tumbuh luar biasa sebesar 758,68 persen pada kuartal II, dibanding pertumbuhan 10,38 persen pada kuartal I 2021.
“Peningkatan pendapatan juga tecermin dari peningkatan PPh 21 sebesar 5 persen, PPnBM 8 persen triwulan II 2021 dibanding triwulan II 2020,” pungkas Margo.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal II 2021 memang sudah diprediksi pemerintah. Capaiannya bahkan sesuai target dari proyeksi sekitar 7 persen. Proyeksi tinggi ini mempertimbangkan faktor base effect dari dalamnya kontraksi di kuartal II tahun sebelumnya dan pulihnya aktifitas ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, pertumbuhan ekonomi positif masih terjadi di kuartal III dan IV meski varian Delta mulai memuncak di pertengahan Juni 2021. Secara keseluruhan, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi di rentang 3,7 persen hingga 4,5 persen sepanjang tahun 2021. Jika Covid-19 bisa dijaga pada level moderat dan aktifitas masyarakat kembali pulih, maka Indonesia bisa tumbuh 4,5 persen sepanjang tahun ini.
“Tapi kalau ini (peningkatan kasus) agak panjang, maka bisa turun pada angka 3,75 persen,” pungkas Sri Mulyani.