Jakarta,Malanesianews,- Demo berakhir ricuh di pusat industri pemurnian nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/12).
Kepala Bidang Humas Polda Sultra Komisaris Besar Fery Walintukan menyatakan sejumlah kendaraan perusahaan pun dibakar massa saat bentrokan tersebut.
Terkait aksi unjuk rasa yang berujung ricuh kemarin, Fery mengatakan sejumlah fasilitas pabrik dibakar massa, termasuk posko penjagaan PT VDNI.
Sementara itu, External Affair Manager PT VDNI Indrayanto belum mau memberikan keterangan terkait bentrokan hingga berakhir pembakaran di lokasi pabrik.
Menaggapi hal ini Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Masyarakat Pertambangan Indonesia (DPN MPI) Amin Ngabalin mendesak Pemerintah untuk bersikap lebin arif dan bijak dalam penanganan kasus ini.
“Kami berterimakasih dengan adanya perusahaan ini bisa mengakomodir Tenaga kerja lokal namun tidak cukup disitu saja harus ada perlakuan yang adil sebagaimana tuntutan teman-teman pekerja di sana ” Ujar Amin
Ia pun mengatakan bahasa pemerintah bahwa Kawasan Industri Konawe tersebut juga turut menciptakan transfer teknologi dari tenaga kerja asing (TKA) ke pekerja lokal jangan di jadikan dasar untuk melegalkan segala sesuatu di sana dengan mengabaikan hak-hak pekerja.
” Kasus ini menjadi ujian atas Undang-undang cipta kerja yang baru saja di berlakukan pemerintah kami minta keberadaan VDNI di tinjau kembali berdasarkan UU ini ” Tutupnya